Review Oleh: Ropiudin, S.TP., M.Si. (Dosen Bidang Teknik Sistem Termal dan Energi Terbarukan, Universitas Jenderal Soedirman)
Kajian ini menawarkan solusi inovatif dan berkelanjutan yang sangat relevan dalam konteks pengembangan energi terbarukan di Indonesia. Fokus utama pada pemanfaatan lahan yang dibuka untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga angin untuk budidaya bahan baku biomassa yang tumbuh cepat adalah pendekatan yang sangat strategis dan berpotensi tinggi.
POTENSI MANFAAT
Pemanfaatan lahan yang dibuka untuk pembangkit listrik tenaga angin sebagai area penanaman biomassa menawarkan optimalisasi penggunaan lahan yang sangat signifikan. Pengembangan pembangkit listrik tenaga angin memang memerlukan pembukaan lahan yang luas, namun penelitian ini berhasil mengidentifikasi peluang untuk memanfaatkan lahan tersebut secara produktif. Dengan menanam bahan baku biomassa di sekitar turbin angin, kita tidak hanya menghindari konflik penggunaan lahan yang sering menjadi kendala dalam proyek energi terbarukan, tetapi juga mengoptimalkan setiap meter persegi lahan yang tersedia. Ini berarti bahwa lahan yang sudah diinvestasikan untuk energi angin dapat memberikan manfaat ganda, baik sebagai sumber energi angin maupun biomassa, yang selanjutnya dapat diolah menjadi berbagai bentuk energi seperti listrik dan bahan bakar cair. Dengan demikian, produksi bioenergi yang berkelanjutan dapat dicapai, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mendukung jaringan listrik lokal dengan sumber energi terbarukan yang tambahan.
Selain itu, sinergi antara energi angin dan biomassa menawarkan pendekatan komprehensif yang menciptakan sistem energi yang lebih stabil dan andal, yang sangat penting untuk daerah-daerah terpencil. Energi angin menyediakan listrik ramah lingkungan, sementara biomassa dapat digunakan sebagai sumber energi tambahan atau cadangan, sehingga menciptakan sistem energi hybrid yang dapat memenuhi kebutuhan energi dengan lebih efisien. Ini tidak hanya meningkatkan ketahanan energi lokal, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap ketahanan energi nasional. Model sinergis ini juga dapat direplikasi di daerah lain dengan kondisi serupa, membantu memperluas akses ke energi terbarukan di seluruh Indonesia. Dengan menghadapi tantangan yang sering dihadapi oleh masyarakat kepulauan dalam mendapatkan energi yang stabil dan terjangkau, strategi ini menawarkan solusi praktis dan berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan dan ketahanan energi di wilayah-wilayah tersebut.
TANTANGAN DAN PERTIMBANGAN
Implementasi strategi gabungan energi angin dan biomassa menghadapi tantangan besar terkait investasi dan infrastruktur. Pembangunan infrastruktur pembangkit listrik tenaga angin dan fasilitas pengolahan biomassa membutuhkan investasi awal yang signifikan. Hal ini dapat menjadi hambatan besar, terutama di daerah terpencil yang mungkin memiliki keterbatasan sumber daya finansial. Dukungan dari pemerintah dan lembaga keuangan sangat penting untuk mengatasi hambatan ini. Pemerintah dapat memberikan insentif fiskal, subsidi, atau skema pembiayaan yang menguntungkan untuk mengurangi beban awal bagi investor. Selain itu, keterlibatan lembaga keuangan internasional yang berfokus pada proyek-proyek energi terbarukan dapat memberikan bantuan teknis dan finansial yang dibutuhkan untuk memastikan keberlanjutan proyek ini. Tanpa dukungan tersebut, proyek ini berisiko mengalami keterlambatan atau bahkan kegagalan dalam implementasinya.
Selain tantangan finansial, pemeliharaan dan operasional juga menjadi faktor kunci yang harus dipertimbangkan. Kedua sistem energi, baik angin maupun biomassa, memerlukan pemeliharaan rutin untuk menjaga kinerja optimal dan mencegah kerusakan. Pelatihan tenaga kerja lokal menjadi sangat penting agar mereka memiliki kemampuan dan pengetahuan yang diperlukan untuk mengoperasikan dan memelihara sistem ini. Dukungan teknis dari penyedia teknologi juga harus dipastikan tersedia secara berkelanjutan untuk mengatasi masalah teknis yang mungkin muncul. Selain itu, keberlanjutan lingkungan harus dijaga dengan memastikan bahwa budidaya biomassa dilakukan secara berkelanjutan. Penggunaan lahan yang berlebihan atau praktik pertanian yang tidak ramah lingkungan dapat mengurangi manfaat yang diharapkan dari strategi ini. Oleh karena itu, perlu ada pengawasan ketat dan regulasi yang memastikan praktik pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Dengan mengatasi tantangan ini, strategi gabungan energi angin dan biomassa dapat berhasil dan memberikan manfaat jangka panjang yang signifikan bagi ketahanan energi dan lingkungan.
KESIMPULAN
Penelitian ini menunjukkan bahwa memanfaatkan lahan yang dibuka untuk turbin angin sebagai area budidaya biomassa adalah solusi inovatif yang dapat meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan energi. Pendekatan sinergis ini tidak hanya mendorong pembangkitan listrik ramah lingkungan melalui tenaga angin, tetapi juga memanfaatkan lahan yang ada untuk produksi bioenergi, sehingga mendukung masa depan energi yang lebih berkelanjutan di kawasan ini. Dengan mengatasi tantangan investasi dan pemeliharaan, serta memastikan praktik budidaya biomassa yang berkelanjutan, strategi ini memiliki potensi untuk menjadi model bagi pengembangan energi terbarukan di daerah-daerah terpencil lainnya di Indonesia dan sekitarnya.