Inovasi Pengelolaan Sampah Organik: Efektivitas Formulasi Mikroba dalam Proses Biodrying sebagai Solusi Energi Terbarukan

Review Oleh: Ropiudin (Lab. Teknik Sistem Termal dan Energi Terbarukan, Universitas Jenderal Soedirman)

Studi tentang penerapan formulasi mikroba dalam proses biodrying sampah organik merupakan langkah yang sangat penting dalam upaya memaksimalkan potensi sampah organik sebagai sumber energi terbarukan. Dengan semakin mendesaknya kebutuhan akan solusi berkelanjutan untuk pengelolaan limbah dan produksi energi, inovasi dalam teknologi biodrying ini dapat menjadi salah satu solusi strategis.

1. BIODRYING SEBAGAI TEKNOLOGI PEMANFAATAN SAMPAH ORGANIK

Biodrying adalah proses yang memanfaatkan panas yang dihasilkan dari aktivitas mikroba untuk mengurangi kadar air dalam sampah organik, sehingga mengubahnya menjadi bahan bakar padat yang lebih mudah digunakan. Teknologi ini sangat relevan dalam konteks pengelolaan sampah di Indonesia, di mana sebagian besar sampah yang dihasilkan adalah sampah organik dari rumah tangga. Dengan memanfaatkan sampah organik melalui biodrying, bukan hanya volume sampah yang bisa dikurangi, tetapi juga nilai ekonomisnya bisa ditingkatkan dengan menghasilkan sumber energi alternatif.

2. PERAN MIKROBA DALAM BIODRYING

Penggunaan konsorsium mikroba dalam proses biodrying merupakan inovasi yang berpotensi besar dalam meningkatkan efisiensi dan hasil akhir dari proses ini. Mikroba membantu dalam proses dekomposisi dan fermentasi sampah organik, yang pada gilirannya menghasilkan panas internal yang diperlukan untuk menguapkan kandungan air. Formulasi mikroba yang efektif dapat mempercepat proses biodrying dan menghasilkan bahan bakar padat dengan kualitas yang lebih baik.

3. PENGARUH BAHAN PEMBAWA PADA HASIL BIODRYING

Studi ini menunjukkan bahwa bahan pembawa (carrier) yang digunakan untuk menyimpan dan mengaplikasikan mikroba dapat mempengaruhi hasil biodrying. Dalam studi ini, talc digunakan sebagai bahan pembawa padat, sementara molase digunakan sebagai bahan pembawa cair. Hasil kajian menunjukkan bahwa talc lebih efektif dibandingkan molase dalam hal mempertahankan stabilitas mikroba serta dalam mempengaruhi parameter biodrying seperti suhu, kadar air, dan pH. Talc memberikan hasil yang lebih optimal, dengan suhu yang lebih tinggi, kadar air yang lebih rendah, dan pH yang lebih sesuai untuk proses biodrying.

4. STABILITAS MIKROBA SELAMA PENYIMPANAN

Stabilitas inokulan mikroba selama penyimpanan merupakan faktor penting dalam aplikasi komersial biodrying. Kajian ini menemukan bahwa talc sebagai bahan pembawa lebih efektif dalam mempertahankan stabilitas mikroba selama tiga bulan penyimpanan dibandingkan dengan molase dan kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa pilihan bahan pembawa tidak hanya mempengaruhi hasil langsung dari proses biodrying, tetapi juga menentukan efisiensi jangka panjang dari inokulan mikroba.

5. IMPLIKASI DAN POTENSI APLIKASI

Studi ini memiliki implikasi penting bagi pengembangan teknologi biodrying di Indonesia, terutama dalam konteks pengelolaan sampah kota yang efisien dan produksi energi terbarukan. Dengan menggunakan formulasi mikroba yang tepat, sampah organik dapat diubah menjadi sumber energi yang berharga, mengurangi beban lingkungan dan ketergantungan pada bahan bakar fosil. Selain itu, pendekatan ini juga dapat membuka peluang ekonomi baru, terutama bagi sektor UKM yang bergerak dalam pengelolaan sampah dan energi terbarukan.

KESIMPULAN

Secara keseluruhan, studi ini menawarkan wawasan yang berharga tentang bagaimana formulasi mikroba dan pilihan bahan pembawa dapat mengoptimalkan proses biodrying sampah organik. Dengan hasil yang menunjukkan efektivitas talc sebagai bahan pembawa, ini menjadi panduan bagi pengembangan lebih lanjut dalam teknologi biodrying, serta pengembangan strategi berkelanjutan untuk pengelolaan sampah dan produksi energi di Indonesia. Implementasi yang lebih luas dari teknologi ini dapat berkontribusi secara signifikan terhadap upaya pengurangan emisi karbon dan pemanfaatan energi terbarukan yang lebih baik di masa depan.

Written by 

Teknologia managed by CV Teknologia (Teknologia Group) is a publisher of books and scientific journals with both national and international reach.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *