Electrospun Fibers Protein: Katalis Inovatif dalam Teknologi Pengemasan Pangan

Oleh: Kavadya Syska, S.P., M.Si. (Dosen Bidang Teknologi Pangan – Food Technologist, Universitas Nahdlatul Ulama Al Ghazali Cilacap / UNUGHA Cilacap)

Electrospun fibers (EFs) telah menarik perhatian besar dalam penelitian dan aplikasi komersial berkat fitur struktural dan fisikokimia yang luar biasa. Teknologi ini melibatkan proses elektrospinning, di mana serat-serat halus dihasilkan dari polimer melalui gaya listrik. EFs menjadi bahan serbaguna dalam berbagai aplikasi, termasuk dalam sistem pangan, karena kemampuannya untuk mengangkut senyawa bioaktif dengan cara yang stabil dan terkendali. Namun, agar EFs dapat diterapkan secara luas dalam industri pangan, pemilihan polimer yang tepat menjadi kunci, terutama yang bersifat non-toksik, non-imunogenik, biokompatibel, serta memiliki tingkat biodegradabilitas yang lambat dan terkontrol.

Dalam pengembangan EFs untuk aplikasi pangan, biomaterial berbasis protein menawarkan sejumlah keunggulan. Protein dari sumber nabati maupun hewani menyediakan blok bangunan yang biodegradable dan biokompatibel, yang penting untuk menjaga integritas struktural dan fungsional EFs dalam membawa senyawa bioaktif. Dengan memanfaatkan sifat unik dari bahan berbasis protein ini, EFs dapat disesuaikan untuk memenuhi berbagai kebutuhan dalam aplikasi pangan dan biomedis yang canggih. Misalnya, protein susu, kolagen, dan gelatin telah banyak diteliti untuk digunakan dalam EFs karena kemampuannya untuk mempertahankan stabilitas senyawa bioaktif, serta menyediakan lingkungan yang sesuai untuk pelepasan senyawa tersebut secara bertahap dalam tubuh atau sistem pangan.

Namun, pengembangan EFs berbasis protein juga dihadapkan pada berbagai tantangan. Salah satunya adalah mempertahankan sifat fungsional protein selama proses elektrospinning, yang sering kali melibatkan kondisi yang ekstrem. Selain itu, ada kebutuhan untuk menyeimbangkan antara kekuatan mekanis dan fleksibilitas EFs, yang dapat mempengaruhi kinerja mereka sebagai kendaraan bioaktif. Oleh karena itu, penelitian lanjutan diperlukan untuk mengatasi hambatan-hambatan ini, baik melalui inovasi dalam teknik elektrospinning maupun pengembangan formula protein yang lebih stabil dan efektif. Dengan demikian, EFs berbasis protein memiliki potensi besar untuk membuka jalan bagi aplikasi baru dalam pengangkutan dan pelepasan senyawa bioaktif di industri pangan, memberikan solusi yang lebih aman, efisien, dan ramah lingkungan.

Written by 

Teknologia managed by CV Teknologia (Teknologia Group) is a publisher of books and scientific journals with both national and international reach.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *