Eksplorasi Pelikel Kenari sebagai Sumber Antioksidan Alami: Pemanfaatan Limbah Industri untuk Produk Medis dan Nutraseutika

Review Oleh: Kavadya Syska, S.P., M.Si. (Dosen Bidang Teknologi Pangan – Food Technologist, Universitas Nahdlatul Ulama Al Ghazali Cilacap

Pemanfaatan limbah industri menjadi fokus utama dalam pengembangan teknologi pangan berkelanjutan, terutama untuk mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan nilai tambah dari bahan-bahan yang dianggap tidak berharga. Salah satu contohnya adalah pelikel kenari (Walnut Pelicle atau WP), bagian luar dari biji kenari yang sering kali dianggap limbah dalam industri produksi kenari. Dalam penelitian ini, analisis profil fenolik WP mengungkapkan potensi besar sebagai sumber antioksidan alami yang dapat dimanfaatkan dalam pengembangan produk medis dan nutraseutika.

Studi ini menganalisis 33 senyawa fenol monomerik dalam WP menggunakan metode LC-MS/MS. Hasilnya menunjukkan bahwa WP mengandung kadar fenol yang tinggi, dengan asam protokatekuat dan asam 4-hidroksibenzoat sebagai senyawa yang dominan, masing-masing melebihi 400 μg/g. Fenol-fenol ini memiliki peran penting sebagai senyawa bioaktif yang bertindak sebagai antioksidan kuat. Uji antioksidan yang dilakukan menunjukkan bahwa ketiga bentuk fenolik WP memiliki kemampuan antioksidan yang sangat baik, dengan nilai IC50 berkisar antara 2,12 hingga 35,05 µg/mL. Ini menunjukkan bahwa pelikel kenari berpotensi menjadi sumber antioksidan alami yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai aplikasi industri.

Penemuan ini sangat relevan dalam konteks keberlanjutan dan ekonomi sirkular, di mana limbah industri pangan, seperti WP, dapat diolah menjadi produk bernilai tinggi yang mendukung kesehatan dan kesejahteraan manusia. Dalam hal ini, WP tidak hanya berfungsi sebagai sumber antioksidan alami, tetapi juga memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan dalam pengembangan produk medis dan nutraseutika, seperti suplemen makanan atau bahan aktif dalam produk farmasi. Dengan memanfaatkan senyawa bioaktif dari limbah ini, industri dapat menciptakan produk yang lebih ramah lingkungan dan mendukung keberlanjutan.

Menariknya, penelitian ini juga mengungkapkan bahwa suhu pengeringan memiliki pengaruh signifikan terhadap kandungan fenolik dan kapasitas antioksidan dalam WP. Suhu pengeringan yang berbeda memengaruhi struktur fenolik dan efektivitas antioksidan dari WP, yang menunjukkan pentingnya kontrol kondisi proses pengolahan untuk mempertahankan kandungan senyawa bioaktif yang optimal. Hal ini menekankan pentingnya pengembangan teknologi pengolahan yang tepat untuk menjaga kualitas bahan baku yang dihasilkan, khususnya dalam industri makanan fungsional dan farmasi.

Selain itu, analisis pengayaan KEGG mengidentifikasi bahwa metode pengeringan memiliki dampak besar terhadap enam jalur metabolisme fenol dalam WP. Analisis lebih lanjut mengungkapkan bahwa 11 zat aktif di WP, yang diidentifikasi melalui pendekatan penyaringan aktivitas yang ditargetkan pada senyawa, berpotensi menjadi komponen penting dalam produk-produk antioksidan. Ini membuka peluang besar bagi penelitian lebih lanjut untuk mengembangkan WP sebagai bahan dasar dalam formulasi produk kesehatan dan nutraseutika.

Sebagai seorang Dosen Teknologi Pangan, penting untuk memahami potensi besar yang dimiliki oleh pelikel kenari sebagai sumber bioaktif yang dapat dieksploitasi secara lebih luas dalam industri pangan dan farmasi. Inovasi dalam pemanfaatan limbah industri seperti WP menunjukkan arah yang jelas menuju keberlanjutan dan efisiensi dalam pemanfaatan sumber daya. Selain itu, pemanfaatan antioksidan alami dari WP tidak hanya dapat mendukung kesehatan manusia melalui perlindungan terhadap radikal bebas, tetapi juga memberikan nilai ekonomi bagi industri yang selama ini mengabaikan limbah tersebut.

Kesimpulannya, pelikel kenari memiliki potensi besar sebagai sumber antioksidan alami yang dapat digunakan dalam pengembangan produk medis dan nutraseutika. Dengan optimasi proses pengolahan, terutama dalam hal suhu pengeringan, kandungan fenolik dalam WP dapat dipertahankan atau bahkan ditingkatkan, sehingga mendukung pengembangan produk-produk yang lebih efektif dan ramah lingkungan. Penelitian ini membuka peluang besar untuk eksplorasi lebih lanjut mengenai bagaimana limbah industri pangan dapat diubah menjadi sumber daya yang bermanfaat bagi kesehatan manusia dan keberlanjutan industri.

Written by 

Teknologia managed by CV Teknologia (Teknologia Group) is a publisher of books and scientific journals with both national and international reach.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *