Potensi Bahan Pangan Fungsional dari Sumber Laut untuk Mencegah Neurodegenerasi: Harapan Baru dari Alam

Oleh: Kavadya Syska, S.P., M.Si. (Dosen Bidang Teknologi Pangan – Food Technologist, Universitas Nahdlatul Ulama)

Pangan fungsional adalah jenis makanan yang diperkaya, difortifikasi, atau dalam bentuk utuh yang memberikan manfaat kesehatan di luar nilai gizi dasarnya. Konsumsi rutin pangan fungsional sebagai bagian dari pola makan yang bervariasi pada tingkat yang efektif dapat membantu meningkatkan kesehatan. Sumber daya laut, seperti mikroalga, makroalga, krustasea, ikan, dan produk sampingannya, menjadi salah satu sumber potensial bahan pangan fungsional yang mengandung senyawa bioaktif dengan efek biologis yang signifikan. Dari perspektif teknologi pangan, pemanfaatan bahan-bahan laut ini menawarkan peluang besar untuk meningkatkan kesehatan manusia, terutama dalam kaitannya dengan pencegahan penyakit neurodegeneratif.

Salah satu aspek menarik dari bahan pangan fungsional yang berasal dari laut adalah kemampuannya dalam mencegah neuroinflamasi, yang erat kaitannya dengan berbagai penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer, Parkinson, dan Huntington. Penyakit-penyakit ini ditandai dengan peradangan kronis pada jaringan otak yang diakibatkan oleh aktivasi mikroglia dan astrosit, dua jenis sel yang berperan sebagai mekanisme pertahanan otak. Namun, ketika aktivasi ini berlangsung secara kronis, neuroinflamasi dapat memperburuk kondisi dan mempercepat neurodegenerasi. Saat ini, pengobatan untuk penyakit-penyakit ini hanya bersifat simptomatis, sehingga pencarian terapi yang mampu menghambat atau menghentikan progresi penyakit menjadi prioritas utama.

Bahan pangan fungsional yang diambil dari sumber laut telah terbukti memiliki senyawa bioaktif yang mampu melawan peradangan. Beberapa senyawa penting yang telah diisolasi dari sumber laut antara lain peptida bioaktif, asam lemak omega-3, pigmen alami seperti karotenoid, alkaloid, dan polisakarida. Senyawa-senyawa ini memiliki potensi anti-inflamasi yang dapat digunakan dalam pencegahan dan pengobatan gangguan neurodegeneratif. Misalnya, asam lemak omega-3 yang berasal dari ikan dikenal luas karena efek anti-inflamasinya yang mampu mengurangi kerusakan neuron pada kondisi neurodegeneratif. Demikian pula, polisakarida yang diekstrak dari makroalga menunjukkan aktivitas antioksidan dan anti-inflamasi yang berperan dalam melindungi sel-sel otak dari kerusakan.

Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa senyawa-senyawa dari sumber laut dapat memodulasi respons inflamasi dengan cara yang berbeda-beda. Beberapa senyawa berinteraksi langsung dengan mediator inflamasi, sementara yang lain dapat mempengaruhi jalur sinyal dalam sistem kekebalan tubuh. Sebagai contoh, peptida bioaktif dari produk sampingan ikan telah terbukti mampu menghambat produksi sitokin pro-inflamasi, molekul yang berperan penting dalam menyebabkan peradangan. Dengan cara ini, senyawa-senyawa ini tidak hanya melindungi jaringan otak dari kerusakan, tetapi juga membantu mengurangi risiko berkembangnya penyakit neurodegeneratif.

Sebagai dosen Teknologi Pangan, penting untuk menggarisbawahi bahwa integrasi bahan-bahan fungsional dari laut ke dalam produk pangan sehari-hari dapat menjadi pendekatan yang inovatif dalam mengatasi masalah kesehatan global terkait neurodegenerasi. Produk pangan yang diperkaya dengan senyawa bioaktif dari laut tidak hanya menawarkan nilai gizi yang tinggi, tetapi juga potensi terapeutik yang signifikan. Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya pencegahan penyakit melalui diet, bahan-bahan pangan dari laut bisa menjadi solusi yang berkelanjutan dan efektif.

Namun, meskipun potensinya besar, tantangan dalam pengembangan pangan fungsional dari bahan laut tetap ada. Beberapa senyawa bioaktif dari laut mungkin tidak stabil selama proses pengolahan pangan, sehingga penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memastikan stabilitas dan efektivitasnya dalam produk pangan akhir. Selain itu, regulasi dan standarisasi mengenai penggunaan bahan-bahan ini dalam pangan fungsional juga harus diperhatikan untuk menjamin keamanan dan efektivitasnya.

Kesimpulannya, sumber daya laut menawarkan potensi yang luar biasa dalam pengembangan bahan pangan fungsional yang dapat mencegah dan mengobati gangguan neurodegeneratif. Dengan pemanfaatan yang tepat, bahan-bahan ini tidak hanya dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat, tetapi juga menjadi solusi alami dalam mengatasi tantangan kesehatan global yang semakin meningkat.

Written by 

Teknologia managed by CV Teknologia (Teknologia Group) is a publisher of books and scientific journals with both national and international reach.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *