Oleh: Kavadya Syska, S.P., M.Si. (Dosen Bidang Teknologi Pangan – Food Technologist, Universitas Nahdlatul Ulama)
Pemalsuan produk susu kambing dengan mencampurkan susu sapi menjadi isu yang cukup mengkhawatirkan di pasar, mengingat nilai ekonomi susu kambing yang lebih tinggi. Sebagai respons terhadap tantangan ini, studi terbaru memanfaatkan teknologi spektroskopi Raman bersama dengan analisis kemometrik untuk mendeteksi dan mengukur pemalsuan susu kambing secara cepat dan akurat. Spektroskopi Raman menawarkan pendekatan non-destruktif yang memungkinkan pengukuran langsung pada sampel tanpa perlu pengolahan rumit, memberikan solusi yang ideal bagi industri pangan dalam menjamin keaslian produk.
Spektroskopi Raman bekerja dengan mengamati interaksi cahaya dengan molekul dalam susu yang memunculkan spektrum khas. Berdasarkan hasil analisis komponen utama (PCA), ditemukan bahwa spektrum Raman antara susu sapi dan susu kambing menunjukkan perbedaan yang signifikan. Hal ini menjadi dasar untuk melakukan eksperimen kuantitatif terhadap tingkat pemalsuan susu kambing dengan susu sapi. Dengan menggunakan tiga merek susu sapi dan susu kambing yang berbeda, para peneliti mencampur susu kambing dengan susu sapi dalam proporsi antara 5-95%. Melalui pendekatan ini, dibuat sebanyak 342 sampel untuk membangun model regresi parsial kuadrat (PLSR) yang digunakan dalam proses kalibrasi dan prediksi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model PLSR mampu memprediksi tingkat pemalsuan dengan sangat akurat. Pada set prediksi, model ini memberikan koefisien determinasi (R²) sebesar 0.9781, yang menandakan bahwa hampir 98% variabilitas dalam data dapat dijelaskan oleh model tersebut. Selain itu, error prediksi yang dihasilkan (RMSE) hanya sebesar 3.82%, serta rasio prediksi terhadap deviasi (RPD) sebesar 6.8, yang menegaskan bahwa model ini memiliki kemampuan yang sangat baik untuk memprediksi tingkat pemalsuan. Hasil ini memberikan bukti kuat bahwa spektroskopi Raman dapat digunakan sebagai alat analisis yang cepat dan efisien dalam mengidentifikasi campuran susu sapi dalam susu kambing.
Teknologi spektroskopi Raman memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan dengan metode konvensional untuk mendeteksi pemalsuan susu. Pertama, metode ini bersifat non-destruktif, artinya sampel tidak perlu diolah atau dihancurkan, sehingga lebih hemat waktu dan biaya. Kedua, proses deteksinya sangat cepat, hanya membutuhkan waktu beberapa menit untuk mendapatkan hasil yang akurat. Hal ini sangat penting dalam industri pangan yang membutuhkan solusi cepat dalam pengendalian mutu. Ketiga, metode ini juga relatif murah dibandingkan dengan teknik analisis lain, seperti kromatografi atau spektroskopi massa, yang biasanya memerlukan peralatan yang lebih mahal dan kompleks.
Penerapan spektroskopi Raman dalam industri susu memiliki potensi yang sangat besar, terutama dalam mengatasi masalah pemalsuan produk susu kambing yang semakin sering terjadi di pasaran. Dengan kemampuan deteksi yang cepat, murah, dan akurat, teknologi ini dapat membantu para produsen dan regulator untuk memastikan keaslian produk susu kambing yang beredar. Selain itu, konsumen juga dapat merasa lebih aman dan percaya terhadap kualitas produk yang mereka konsumsi.
Namun, penting juga untuk diperhatikan bahwa meskipun hasil penelitian ini sangat menjanjikan, penerapan teknologi ini dalam skala industri masih memerlukan beberapa penyesuaian dan pengembangan lebih lanjut. Misalnya, variasi komposisi susu akibat faktor geografis, pakan ternak, dan musim dapat mempengaruhi spektrum Raman, sehingga diperlukan model yang lebih komprehensif untuk mengatasi variabilitas ini. Oleh karena itu, pengembangan lebih lanjut dalam hal optimasi model dan kalibrasi spektrum masih dibutuhkan sebelum spektroskopi Raman dapat diadopsi secara luas.
Secara keseluruhan, penelitian ini membuktikan bahwa spektroskopi Raman bersama dengan analisis kemometrik adalah inovasi yang sangat potensial dalam mendeteksi pemalsuan susu kambing. Dengan kemampuan deteksi yang sangat baik dan aplikasi yang praktis, teknologi ini berpeluang besar untuk diimplementasikan dalam pengawasan mutu produk susu di seluruh dunia, memberikan perlindungan lebih bagi konsumen dan industri.