Review Oleh: Ropiudin, S.TP., M.Si. (Dosen Bidang Teknik Sistem Termal dan Energi Terbarukan, Universitas Jenderal Soedirman)
Dalam konteks global saat ini, pelabuhan-pelabuhan laut dihadapkan pada tekanan yang semakin besar untuk mengurangi jejak karbon mereka sambil tetap menjaga efisiensi energi dan daya saing global. Salah satu industri yang sangat terkait dengan konsumsi energi di pelabuhan adalah industri perikanan. Aktivitas perikanan merupakan salah satu aktivitas paling intensif energi di pelabuhan, terutama mengingat peningkatan dramatis konsumsi ikan global dari tahun 1950 hingga 2012. Studi ini menawarkan sebuah peta jalan untuk mengubah pelabuhan perikanan menjadi pelabuhan bebas karbon, yang pada akhirnya dapat mendukung transisi menuju masyarakat yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Peta jalan ini berfokus pada analisis konsumsi energi di pelabuhan dan bangunan yang ada di sekitarnya, dengan menggunakan sejumlah teknik dan metodologi yang mengedepankan pengambilan keputusan yang berlandaskan prinsip keberlanjutan. Tujuan utama dari inisiatif ini adalah untuk mengurangi ketergantungan energi pelabuhan dari jaringan listrik nasional dengan memanfaatkan energi yang dihasilkan secara lokal, khususnya dari sumber energi surya. Langkah ini tidak hanya akan mengurangi biaya operasional yang terkait dengan konsumsi energi, tetapi juga akan berkontribusi signifikan terhadap pengurangan emisi karbon di pelabuhan.
Sebagai dosen di bidang Teknik Sistem Termal dan Energi Terbarukan, saya melihat pentingnya penerapan konsep pelabuhan bebas karbon ini sebagai model yang dapat direplikasi di berbagai pelabuhan perikanan lainnya di dunia. Dengan meningkatnya kebutuhan energi di sektor perikanan, seperti yang tercatat dari peningkatan permintaan ikan secara global, sudah saatnya ada intervensi teknologi untuk menurunkan konsumsi bahan bakar fosil dan emisi karbon yang menyertainya. Energi surya, yang menjadi sumber utama dalam peta jalan ini, menawarkan solusi yang bersih dan terbarukan untuk mendukung operasional pelabuhan secara berkelanjutan.
Namun, transisi menuju pelabuhan bebas karbon tidak hanya tergantung pada penerapan teknologi energi terbarukan, tetapi juga memerlukan evaluasi menyeluruh terhadap kualitas energi yang digunakan di pelabuhan perikanan. Evaluasi ini penting untuk memastikan bahwa pelabuhan mampu mengoptimalkan penggunaan energi yang bersumber dari energi terbarukan. Penelitian lebih lanjut terkait penggunaan teknologi efisiensi energi, seperti manajemen energi pintar (smart energy management) dan penggunaan alat penghematan energi, dapat membantu memastikan bahwa setiap aspek dari konsumsi energi di pelabuhan diperhitungkan dan dioptimalkan.
Selain itu, penting untuk memahami bahwa transformasi pelabuhan perikanan menjadi bebas karbon tidak hanya melibatkan teknologi, tetapi juga pengambilan keputusan yang didasarkan pada prinsip-prinsip keberlanjutan. Ini meliputi pembuatan kebijakan, pendidikan, serta kolaborasi antara pemangku kepentingan pelabuhan, pemerintah, dan masyarakat. Dengan melibatkan berbagai pihak ini, diharapkan pelabuhan perikanan tidak hanya mengurangi jejak karbonnya tetapi juga menjadi pelabuhan yang berdaya saing tinggi dengan biaya operasional yang lebih rendah berkat energi bersih yang dihasilkan secara lokal.
Peta jalan yang dikembangkan dalam studi ini juga menyoroti pentingnya praktik-praktik yang diinformasikan oleh penilaian energi yang komprehensif. Dengan mengadopsi praktik-praktik tersebut, pelabuhan perikanan dapat mengambil langkah konkret dalam mempromosikan masyarakat yang bebas karbon. Inisiatif ini dapat mencakup penggunaan kendaraan listrik di pelabuhan, instalasi sistem energi terbarukan, serta penerapan praktik berkelanjutan dalam aktivitas perikanan itu sendiri. Semua langkah ini akan menciptakan ekosistem pelabuhan perikanan yang lebih hijau, yang tidak hanya berfungsi untuk memenuhi kebutuhan energi, tetapi juga menjadi teladan dalam upaya mitigasi perubahan iklim.
Secara keseluruhan, peta jalan menuju pelabuhan perikanan bebas karbon ini adalah langkah yang sangat positif dan layak untuk diimplementasikan di berbagai lokasi pelabuhan di seluruh dunia. Pelabuhan perikanan tidak hanya akan menjadi lebih efisien secara energi, tetapi juga dapat berperan sebagai pemimpin dalam transisi energi bersih, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, dan berkontribusi pada upaya global untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.