Inovasi Penyimpanan Energi Termal: Solusi Berkelanjutan untuk Energi Terbarukan

Review Oleh: Ropiudin, S.TP., M.Si. (Dosen Bidang Teknik Sistem Termal dan Energi Terbarukan, Universitas Jenderal Soedirman)

Dalam era transisi energi yang semakin mendesak, pengembangan teknologi penyimpanan energi yang inovatif menjadi sangat penting untuk mendukung penerapan sistem energi terbarukan secara besar-besaran. Salah satu pendekatan yang menjanjikan adalah penyimpanan energi termal dalam bentuk energi termokimia menggunakan kalsium hidroksida. Penelitian ini menawarkan konsep sistem terintegrasi yang dapat menyimpan energi termal matahari dalam skala besar, yang sangat relevan dalam konteks pemanfaatan energi terbarukan.

Kalsium oksida sebagai media penyimpanan memiliki keunggulan yang signifikan. Selain melimpah dan murah, material ini juga memiliki densitas energi yang tinggi dan dapat disimpan dalam kondisi ambient. Hal ini menjadikannya pilihan yang menarik untuk sistem penyimpanan energi yang efisien. Dengan suhu reaksi yang berada di sekitar 500 °C, sistem ini beroperasi dalam rentang suhu yang mirip dengan pembangkit listrik tenaga surya konsentrasi dan penyimpanan garam cair, memungkinkan produksi energi pada suhu yang lebih tinggi tergantung pada tekanan parsial uap yang dihasilkan.

Salah satu tantangan teknologi yang dihadapi dalam sistem ini adalah pemulihan panas laten dari kondensasi uap yang dihasilkan selama reaksi dehidrasi. Penelitian ini menunjukkan bahwa pemulihan panas laten ini dapat mewakili 38% dari total energi termal matahari yang masuk ke reaktor selama fase pengisian. Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan mekanisme pemulihan yang efektif agar efisiensi sistem dapat dimaksimalkan. Dengan memanfaatkan sepenuhnya pemulihan panas laten, sistem ini dapat mencapai efisiensi termal siklus lebih dari 80%, yang merupakan pencapaian yang sangat signifikan dalam konteks penyimpanan energi.

Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini menunjukkan potensi daya saing teknologi ini sebagai sistem penyimpanan energi skala besar. Dengan efisiensi termal yang tinggi dan biaya levelized cost of energy (LCOE) yang kompetitif, yaitu 100 USD/MWhe, sistem ini menawarkan solusi yang menarik untuk tantangan penyimpanan energi yang dihadapi oleh sistem energi terbarukan saat ini. Hal ini menunjukkan bahwa teknologi penyimpanan energi termal berbasis kalsium hidroksida dapat menjadi alternatif yang layak untuk mendukung transisi menuju energi bersih.

Lebih jauh lagi, penelitian ini membuka peluang untuk pengembangan lebih lanjut dalam bidang penyimpanan energi. Dengan memanfaatkan sumber daya yang melimpah dan murah, serta efisiensi yang tinggi, teknologi ini dapat diintegrasikan dengan berbagai sistem energi terbarukan lainnya, seperti pembangkit listrik tenaga surya dan angin. Ini akan memperkuat jaringan energi yang lebih berkelanjutan dan mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil.

Dalam konteks kebijakan energi dan keberlanjutan, penting bagi para pemangku kepentingan untuk mendukung penelitian dan pengembangan teknologi penyimpanan energi ini. Investasi dalam inovasi seperti ini tidak hanya akan meningkatkan kapasitas penyimpanan energi, tetapi juga berkontribusi pada pengurangan emisi karbon dan pencapaian target keberlanjutan global. Dengan demikian, kolaborasi antara pemerintah, industri, dan akademisi sangat diperlukan untuk mewujudkan potensi penuh dari teknologi ini.

Secara keseluruhan, penelitian ini memberikan wawasan yang berharga tentang bagaimana penyimpanan energi termal berbasis kalsium hidroksida dapat menjadi solusi berkelanjutan untuk tantangan energi masa depan. Dengan pendekatan yang inovatif dan berbasis data, kita dapat berharap untuk melihat lebih banyak aplikasi praktis dari teknologi ini, yang tidak hanya memenuhi kebutuhan energi tetapi juga mendukung tujuan keberlanjutan global. Ini adalah langkah penting menuju pengembangan sistem energi yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

Written by 

Teknologia managed by CV Teknologia (Teknologia Group) is a publisher of books and scientific journals with both national and international reach.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *