Inovasi Pertanian Berkelanjutan: Sistem Rumah Kaca Terintegrasi dengan Solar Still untuk Iklim Kering

Review Oleh: Ropiudin, S.TP., M.Si. (Dosen Bidang Teknik Sistem Termal dan Energi Terbarukan, Universitas Jenderal Soedirman)

Dalam menghadapi tantangan pertanian di iklim kering, kebutuhan akan energi yang signifikan untuk menjaga kondisi optimal menjadi sangat penting. Lingkungan yang keras dan keterbatasan air untuk irigasi membuat pertanian konvensional menjadi sulit. Oleh karena itu, penelitian ini menawarkan solusi inovatif melalui pengembangan sistem rumah kaca yang terintegrasi dengan solar still. Sistem ini tidak hanya berfungsi untuk menyediakan air dan pendinginan bagi tanaman, tetapi juga mengurangi beban pendinginan dengan menyerap sebagian radiasi matahari yang masuk.

Sistem rumah kaca yang diusulkan memanfaatkan fenomena humidifikasi-dehumidifikasi untuk menghasilkan air dan pendinginan dari udara sekitar. Dengan menggabungkan kolektor tabung vakum, unit rumah kaca, solar still, siklus pendinginan absorpsi, dan penyimpanan energi termal, sistem ini menciptakan ekosistem yang efisien dan ramah lingkungan. Model termodinamika yang komprehensif telah dikembangkan untuk menganalisis kinerja sistem ini berdasarkan hukum termodinamika pertama dan kedua, yang menunjukkan potensi besar dalam pengoperasian yang stabil dan berkelanjutan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem humidifikasi-dehumidifikasi di dalam rumah kaca mampu memproduksi air dan pendinginan yang cukup, dengan solar still yang mengurangi beban pendinginan hingga hampir 20%. Ini adalah pencapaian yang signifikan, mengingat tantangan yang dihadapi dalam menjaga suhu dan kelembapan relatif yang optimal sepanjang tahun. Dengan kapasitas pendinginan sebesar 1437,95 kW dan produksi air antara 4,03 hingga 5,20 m³/hari, sistem ini menawarkan solusi yang sangat dibutuhkan untuk pertanian di daerah dengan ketersediaan air yang terbatas.

Keunggulan lain dari sistem ini adalah fleksibilitasnya, yang memungkinkan penyesuaian berdasarkan kebutuhan tanaman dan lokasi geografis. Ini memberikan peluang bagi petani untuk mengadaptasi metode pertanian mereka sesuai dengan kondisi lokal, sehingga meningkatkan hasil pertanian dan keberlanjutan. Dengan demikian, sistem ini tidak hanya berfokus pada efisiensi energi, tetapi juga pada peningkatan produktivitas pertanian.

Dari sudut pandang keberlanjutan, sistem ini sangat relevan dalam konteks perubahan iklim dan kebutuhan untuk mengurangi jejak karbon. Dengan memanfaatkan sumber energi terbarukan seperti sinar matahari, sistem ini berkontribusi pada pengurangan ketergantungan pada bahan bakar fosil dan emisi gas rumah kaca. Ini adalah langkah penting menuju pertanian yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Sebagai seorang dosen di bidang Teknik Sistem Termal dan Energi Terbarukan, saya sangat mengapresiasi pendekatan inovatif yang diambil dalam penelitian ini. Pengembangan sistem rumah kaca terintegrasi dengan solar still tidak hanya memberikan solusi praktis untuk tantangan pertanian di iklim kering, tetapi juga membuka jalan bagi penelitian lebih lanjut dalam bidang energi terbarukan dan teknologi pertanian.

Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bahwa dengan inovasi dan teknologi yang tepat, kita dapat menciptakan sistem pertanian yang tidak hanya efisien tetapi juga berkelanjutan. Ini adalah contoh nyata bagaimana ilmu pengetahuan dan teknologi dapat berkontribusi pada solusi untuk masalah global yang mendesak, seperti ketahanan pangan dan perubahan iklim.

Written by 

Teknologia managed by CV Teknologia (Teknologia Group) is a publisher of books and scientific journals with both national and international reach.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *