Review Oleh: Ropiudin, S.TP., M.Si. (Dosen Bidang Teknik Sistem Termal dan Energi Terbarukan, Universitas Jenderal Soedirman)
Dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan meningkatnya permintaan energi, pencarian sumber energi terbarukan menjadi semakin mendesak. Energi angin, meskipun sering dianggap kurang menarik karena sifatnya yang fluktuatif, memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan, terutama di daerah suburban yang belum banyak dieksplorasi. Penelitian ini memberikan wawasan baru tentang bagaimana energi angin dapat diekstraksi dan diubah menjadi energi hidrogen, dengan memanfaatkan teknik kecerdasan buatan untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi prediksi.
Salah satu aspek menarik dari penelitian ini adalah pemilihan lokasi yang strategis, yaitu pada koordinat 33.64° N dan 72.98° N, dengan ketinggian 500 m di atas permukaan laut. Lokasi ini, yang dekat dengan perbukitan, menawarkan potensi angin yang lebih baik dibandingkan dengan area dataran rendah. Pengumpulan data angin selama satu tahun dengan interval 10 menit memberikan basis yang kuat untuk analisis, memungkinkan peneliti untuk memahami pola dan karakteristik angin di daerah tersebut.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini, termasuk model Long Short-Term Memory (LSTM), Support Vector Regression (SVR), dan regresi linier, menunjukkan pendekatan yang inovatif dalam memprediksi produksi hidrogen. LSTM, yang dikenal efektif dalam menangani data deret waktu, terbukti memberikan hasil prediksi yang lebih baik dibandingkan dengan metode lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan kecerdasan buatan dalam analisis data energi terbarukan dapat meningkatkan akurasi dan efisiensi dalam perencanaan dan pengoperasian sistem energi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan turbin angin berkapasitas 1,5 MW, rata-rata produksi hidrogen mencapai 6,76 kg per hari. Angka ini sangat signifikan, terutama dalam konteks transisi menuju energi bersih. Hidrogen sebagai sumber energi memiliki potensi untuk digunakan dalam berbagai aplikasi, mulai dari transportasi hingga penyimpanan energi, sehingga dapat berkontribusi pada pengurangan emisi karbon dan ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Namun, tantangan tetap ada dalam pengembangan energi angin di lingkungan suburban. Fluktuasi kecepatan angin dan ketidakpastian dalam produksi energi menjadi faktor yang harus diperhitungkan. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengoptimalkan desain sistem penyimpanan energi yang dapat menyimpan kelebihan energi yang dihasilkan saat angin kencang dan melepaskannya saat angin lemah.
Selain itu, penting untuk mempertimbangkan aspek sosial dan ekonomi dari pengembangan energi angin di daerah suburban. Keterlibatan masyarakat lokal dalam proses perencanaan dan pengoperasian proyek energi terbarukan dapat meningkatkan penerimaan dan keberlanjutan proyek tersebut. Edukasi tentang manfaat energi terbarukan dan dampaknya terhadap lingkungan juga perlu dilakukan untuk membangun kesadaran dan dukungan masyarakat.
Secara keseluruhan, penelitian ini membuka jalan bagi eksplorasi lebih lanjut tentang potensi energi angin di lingkungan suburban. Dengan memanfaatkan teknologi canggih dan pendekatan inovatif, kita dapat mengubah tantangan menjadi peluang, menciptakan sistem energi yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Ini adalah langkah penting menuju masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan, di mana energi terbarukan memainkan peran sentral dalam memenuhi kebutuhan energi global.