Revolusi Pengeringan Makanan: Memanfaatkan Radiasi Inframerah untuk Kualitas dan Efisiensi

Oleh: Kavadya Syska, S.P., M.Si. (Dosen Bidang Teknologi Pangan – Food Technologist, Universitas Nahdlatul Ulama)

Pengeringan adalah metode penting dalam preservasi produk pangan, yang tidak hanya memperpanjang masa simpan tetapi juga mempertahankan kualitas organoleptik. Meskipun teknologi pengeringan tradisional seperti pengeringan udara panas, pembekuan, dan pengeringan gelombang mikro telah terbukti efektif, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Dalam beberapa tahun terakhir, metode pengeringan novel seperti pengeringan dengan radiasi inframerah telah menarik perhatian yang signifikan dalam industri pangan.

Studi ini memberikan gambaran menyeluruh tentang penerapan radiasi inframerah dalam pengeringan produk pangan selama dekade terakhir. Parameter utama yang memengaruhi proses ini, termasuk daya inframerah, intensitas, jarak, panjang gelombang, dan suhu pengeringan, dibahas dengan mendalam. Penelitian menunjukkan bahwa pengenalan radiasi inframerah dapat mempercepat kinetika pengeringan, yang berarti produk makanan dapat dikeringkan lebih cepat dibandingkan dengan metode tradisional.

Namun, penting untuk mencatat bahwa penggunaan daya inframerah yang terlalu tinggi, intensitas yang berlebihan, atau suhu pengeringan yang sangat tinggi dapat menyebabkan overheating pada produk makanan. Ini bisa berakibat negatif, seperti perubahan tekstur dan rasa, yang tentunya harus dihindari untuk mempertahankan kualitas produk akhir. Oleh karena itu, pemilihan parameter yang tepat sangat krusial untuk memastikan hasil yang optimal.

Menariknya, dampak dari parameter inframerah terhadap kualitas makanan terkadang tidak dapat diprediksi. Misalnya, meskipun pengeringan dengan radiasi inframerah biasanya mengurangi aktivitas air dan perubahan warna total, dampaknya terhadap retensi nutrisi bisa bervariasi. Hal ini menunjukkan perlunya penelitian lebih lanjut untuk memahami bagaimana setiap parameter berinteraksi dan memengaruhi kualitas akhir produk.

Selain itu, efisiensi energi dalam pengeringan dengan radiasi inframerah juga menunjukkan variabilitas. Dalam situasi di mana pengurangan waktu pengeringan cukup signifikan, konsumsi energi cenderung menurun. Namun, jika pengurangan tidak mencukupi, justru konsumsi energi dapat meningkat. Ini adalah aspek penting yang perlu dipertimbangkan, terutama dalam konteks keberlanjutan dan pengurangan biaya operasional di industri pangan.

Secara keseluruhan, penerapan radiasi inframerah dalam pengeringan makanan menawarkan peluang yang menarik untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas produk. Dengan peningkatan pemahaman mengenai parameter-parameter yang mempengaruhi proses ini, industri pangan dapat memanfaatkan teknologi ini untuk menghasilkan produk yang lebih berkualitas dan tahan lama.

Ke depan, kolaborasi antara peneliti dan praktisi di lapangan diperlukan untuk mengeksplorasi lebih jauh potensi radiasi inframerah dalam pengeringan makanan. Inovasi dalam teknologi pengeringan ini dapat menjadi kunci dalam menciptakan produk pangan yang tidak hanya aman dan bergizi, tetapi juga memenuhi harapan konsumen akan kualitas yang tinggi.

Written by 

Teknologia managed by CV Teknologia (Teknologia Group) is a publisher of books and scientific journals with both national and international reach.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *