Mengungkap Sains di Balik “Mengembalikan Telur Rebus”: Transformasi Pemahaman melalui Workshop Sains Pangan

Oleh: Kavadya Syska, S.P., M.Si. (Dosen Bidang Teknologi Pangan – Food Technologist, Universitas Nahdlatul Ulama)

Dalam dunia sains, kemampuan untuk “mengembalikan telur rebus” menjadi simbol dari inovasi yang menantang pemahaman tradisional kita tentang protein dan proses kimia. Penemuan yang diungkap oleh biokimiawan dari University of California, Irvine, dan Australia pada tahun 2015 ini bukan sekadar demonstrasi kimia yang menarik. Teknik yang berhasil memisahkan dan mengatur ulang protein ini membuka jalan bagi potensi aplikasi yang luas, mulai dari peningkatan cita rasa keju hingga terapi kanker.

Namun, saat sebuah survei dilakukan pada tahun 2020 terhadap 50 mahasiswa yang berminat mengikuti Workshop Sains Pangan, hasilnya mengejutkan: 72% dari mereka tidak percaya bahwa tindakan seperti “mengembalikan telur rebus” itu mungkin, apalagi bahwa hal ini bisa menjadi hal yang penting dan relevan. Ketidakpahaman ini mencerminkan betapa banyak orang masih terjebak dalam persepsi bahwa sains adalah bidang yang terpisah dari kehidupan sehari-hari, terutama di dalam konteks makanan.

Melalui Workshop Incredible Edibles, kami berusaha menjembatani kesenjangan tersebut dengan memperkenalkan konsep sains berkelanjutan melalui sains pangan. Diskusi tentang bagaimana lysozyme, urea, serta reaksi Maillard, asam amino, dan gula bekerja bersama dalam proses ini membuat peserta melihat makanan dari sudut pandang yang baru. Kami menggunakan teknik “unboiling” sebagai pintu masuk untuk membahas struktur protein dan proses kimia yang terjadi saat memasak.

Setelah sesi workshop, kami melakukan survei pasca-kegiatan dan hasilnya menunjukkan perubahan yang signifikan. Sebanyak 76% peserta mengakui bahwa mereka telah “menemukan cara baru untuk melihat makanan.” Ini menunjukkan bahwa dengan pendekatan yang tepat, bahkan konsep-konsep sains yang rumit dapat diakses dan dipahami oleh masyarakat luas.

Pentingnya edukasi sains pangan tidak bisa dipandang sebelah mata. Workshop ini tidak hanya berhasil menyalakan minat mahasiswa terhadap ilmu pangan, tetapi juga menunjukkan bahwa pemahaman yang lebih baik tentang proses kimia di balik makanan dapat memengaruhi cara kita memilih dan mengolah makanan. Dengan demikian, pengetahuan ini berpotensi membawa perubahan positif dalam praktik diet dan gaya hidup.

Kombinasi antara sains dan aplikasi praktis dalam kehidupan sehari-hari dapat menjadi alat yang kuat dalam mengubah persepsi masyarakat. Melalui kegiatan seperti ini, kami berharap bisa terus mengedukasi generasi mendatang tentang pentingnya sains dalam bidang pangan dan bagaimana hal ini dapat meningkatkan kualitas hidup kita secara keseluruhan.

Akhirnya, hasil dari workshop ini menunjukkan bahwa pendidikan sains tidak hanya tentang menyampaikan informasi, tetapi juga tentang menginspirasi dan mengubah cara berpikir orang tentang dunia di sekitar mereka. “Mengembalikan telur rebus” bukan hanya sebuah prestasi ilmiah, tetapi juga simbol dari potensi besar yang dapat dicapai melalui pemahaman yang lebih dalam tentang sains pangan.

Written by 

Teknologia managed by CV Teknologia (Teknologia Group) is a publisher of books and scientific journals with both national and international reach.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *