Oleh: Kavadya Syska, S.P., M.Si. (Dosen Bidang Teknologi Pangan – Food Technologist, Universitas Nahdlatul Ulama)
Tanaman Camellia sinensis merupakan sumber utama berbagai jenis teh yang populer di seluruh dunia, termasuk teh putih, hijau, kuning, oolong, hitam, dan pu-erh. Teh-teh ini diklasifikasikan berdasarkan tingkat oksidasi senyawa bioaktif yang terkandung di dalamnya, yang secara signifikan mempengaruhi sifat sensorik (rasa, aroma, dan tubuh minuman) serta sifat fungsionalnya. Dalam konteks kesehatan, teh dikenal memiliki banyak manfaat berkat kandungan senyawa seperti metilksantin (kafein dan teobromin), asam amino (L-theanine), dan gula reduksi.
Sebagian besar senyawa bioaktif dalam teh terdiri dari flavan-3-ol, terutama epikatekin, katekin, dan turunannya, yang secara rata-rata menyumbang sekitar 60% dari keseluruhan komposisi bioaktif. Senyawa-senyawa ini telah diakui luas akan sifat antioksidan, anti-kanker, dan anti-inflamasi yang bermanfaat bagi kesehatan. Oleh karena itu, ekstrak Camellia sinensis dan senyawa terisolasinya semakin banyak digunakan dalam industri makanan untuk meningkatkan nilai gizi dan kesehatan produk.
Meskipun memiliki manfaat yang banyak, senyawa bioaktif dalam teh sangat rentan terhadap oksidasi yang dapat terjadi selama proses pengolahan serta degradasi yang terjadi dalam kondisi fisiologis selama pencernaan gastrointestinal. Oleh karena itu, tantangan dalam mempertahankan stabilitas dan bioaksesibilitas senyawa ini menjadi fokus penelitian yang intensif. Berbagai pendekatan dan teknologi baru telah dikembangkan untuk melestarikan senyawa-senyawa ini, memastikan manfaat kesehatan tetap terjaga.
Ulasan ini menyajikan tahapan utama yang terlibat dalam produksi teh Camellia sinensis, mulai dari proses pengolahan daun teh hingga penyeduhan. Selain itu, dibahas juga senyawa bioaktif utama, sifat biologisnya, serta stabilitas dan bioaksesibilitasnya. Pengetahuan tentang bagaimana cara mempertahankan kualitas senyawa ini selama proses produksi sangat penting untuk memastikan teh yang dihasilkan tetap kaya manfaat.
Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan baru dalam penelitian dan inovasi teknologi dalam bidang teh telah diperbarui dalam literatur ilmiah. Temuan terbaru menunjukkan bahwa teknologi pengolahan yang lebih canggih, seperti nanoemulsi dan sistem pengiriman terkontrol, dapat meningkatkan stabilitas senyawa bioaktif dalam teh, memungkinkan konsumsi yang lebih optimal dan manfaat kesehatan yang lebih besar.
Melalui pemahaman yang lebih baik tentang komposisi dan pengolahan teh, serta dengan memanfaatkan teknologi modern, industri pangan dapat menciptakan produk teh yang tidak hanya lezat tetapi juga kaya akan khasiat kesehatan. Hal ini menunjukkan potensi luar biasa dari Camellia sinensis dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sekaligus membuka peluang bagi inovasi yang berkelanjutan dalam sektor makanan dan minuman.
Secara keseluruhan, teh Camellia sinensis tidak hanya sekadar minuman, tetapi juga merupakan sumber nutrisi yang berharga. Penelitian yang berkelanjutan dalam bidang teknologi pangan akan terus mengungkap potensi tersembunyi dari tanaman ini, mempromosikan penggunaan bahan alami yang lebih berkelanjutan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui konsumsi yang lebih sehat.