Pemanfaatan Teknologi Membran dalam Isolasi Polisakarida dari Bijih Quinoa: Peluang untuk Pangan Fungsional

Oleh: Kavadya Syska, S.P., M.Si. (Dosen Bidang Teknologi Pangan – Food Technologist, Universitas Nahdlatul Ulama)

Quinoa (Chenopodium quinoa Willd) telah dikenal luas sebagai superfood, kaya akan nutrisi dan senyawa bioaktif. Salah satu bagian yang menarik dari quinoa adalah kandungan polisakaridanya, yang memiliki potensi besar dalam pengembangan produk pangan fungsional. Dalam studi ini, teknologi pemisahan membran digunakan untuk memisahkan fraksi polisakarida dari ekstrak air biji quinoa, yang dapat membuka jalan baru dalam pemanfaatan biji quinoa yang berkelanjutan.

Melalui teknik pemisahan membran, tiga fraksi polisakarida berhasil diisolasi, yaitu QPs-I, QPs-II, dan QPs-III, menggunakan mikrofiltasi dan ultrafiltasi dengan MWCO masing-masing 300 dan 10 kDa. Hasil analisis menunjukkan bahwa fraksi-fraksi ini memiliki berat molekul (Mw) yang bervariasi, dengan QPs-I (4609 Da), QPs-II (15,932 Da), dan QPs-III (960,895 Da). Konten polisakarida pada setiap fraksi juga menunjukkan variasi, di mana QPs-II memiliki kandungan tertinggi sebesar 45,31%.

Dari analisis komposisi kimia dan karakteristik struktural, diketahui bahwa semua fraksi polisakarida ini merupakan heteropolisakarida yang terutama terdiri dari glukosa, galaktosa, dan arabinosa. Persentase total monosakarida dalam fraksi-fraksi tersebut cukup tinggi, mencapai 91,17% pada QPs-I, 87,81% pada QPs-II, dan 91,72% pada QPs-III. Selain itu, semua fraksi memiliki struktur triple helix yang menjadi ciri khas dari polisakarida alami, yang dapat berkontribusi pada aktivitas biologi mereka.

Dalam uji aktivitas biologis, fraksi polisakarida menunjukkan aktivitas antioksidan dan antidiabetik yang tergantung pada dosis, menunjukkan potensi mereka sebagai agen alami yang bermanfaat. Selain itu, fraksi-fraksi ini juga menunjukkan aktivitas imunoregulasi pada sel RAW264.7, yang membuka peluang untuk penggunaannya dalam produk pangan yang mendukung kesehatan sistem imun.

Penelitian ini memberikan bukti kuat bahwa polisakarida dari biji quinoa tidak hanya berfungsi sebagai sumber nutrisi, tetapi juga memiliki manfaat kesehatan yang signifikan. Dengan memanfaatkan teknologi pemisahan membran, kita dapat meningkatkan pemanfaatan biji quinoa dan menciptakan produk pangan yang lebih berfungsi dan bergizi.

Kedepannya, pengembangan lebih lanjut dari produk pangan yang mengandung polisakarida ini perlu dilakukan, baik melalui penelitian lanjutan maupun kolaborasi dengan industri pangan. Dengan cara ini, kita tidak hanya dapat meningkatkan nilai tambah biji quinoa, tetapi juga memperkenalkan inovasi baru dalam dunia pangan fungsional yang semakin diminati oleh konsumen yang sadar kesehatan.

Secara keseluruhan, studi ini menunjukkan potensi besar dari fraksi polisakarida yang diisolasi dari biji quinoa dalam pengembangan produk pangan fungsional yang tidak hanya lezat, tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan. Langkah selanjutnya adalah memanfaatkan pengetahuan ini untuk menciptakan produk yang dapat memenuhi kebutuhan gizi dan kesehatan masyarakat secara lebih efektif.

Written by 

Teknologia managed by CV Teknologia (Teknologia Group) is a publisher of books and scientific journals with both national and international reach.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *