Meningkatkan Produksi Seledri dengan Hidrolisat Protein: Solusi Berkelanjutan untuk Pertanian Sayuran

Oleh: Kavadya Syska, S.P., M.Si. (Dosen Bidang Teknologi Pangan – Food Technologist, Universitas Nahdlatul Ulama)

Sektor produksi sayuran saat ini dihadapkan pada berbagai tantangan, terutama terkait dengan meningkatnya permintaan akan makanan berkualitas tinggi yang diproduksi dengan teknologi hortikultura berkelanjutan. Salah satu pendekatan yang menjanjikan adalah penggunaan biostimulan, khususnya hidrolisat protein (HP), untuk mengoptimalkan penyerapan air dan mineral, serta meningkatkan kinerja dan kualitas hasil panen. Penelitian ini berfokus pada pengaruh dua jenis HP pada tanaman seledri yang ditanam dalam terowongan, yaitu HP yang berasal dari tumbuhan (P-HP) dan HP yang berasal dari hewan (A-HP).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi P-HP dan A-HP menghasilkan peningkatan berat segar tanaman seledri masing-masing sebesar 38,2% dan 8,3% dibandingkan dengan tanaman kontrol yang tidak diperlakukan. Meskipun A-HP tidak menunjukkan perbedaan signifikan dalam berat segar dibandingkan kontrol, aplikasi kedua jenis HP tersebut terbukti efektif dalam meningkatkan tinggi kepala seledri. Tanaman yang diperlakukan dengan A-HP mengalami peningkatan tinggi kepala sebesar 5,5%, sedangkan P-HP menunjukkan peningkatan yang lebih signifikan yaitu 16,3%.

Dalam hal kandungan mineral, hasil menunjukkan bahwa tanaman yang diperlakukan dengan HP memiliki kandungan nitrogen (N) yang lebih rendah dibandingkan kontrol, tetapi menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam kandungan kalium (K) dan magnesium (Mg). Peningkatan ini menunjukkan bahwa penggunaan HP dapat berkontribusi pada keseimbangan nutrisi yang lebih baik pada tanaman, yang berpotensi meningkatkan kualitas hasil panen.

Kandungan asam askorbat, yang merupakan indikator penting dari nilai gizi sayuran, juga meningkat. Aplikasi A-HP dan P-HP meningkatkan kandungan asam askorbat masing-masing sebesar 8,2% dan 8,7% dibandingkan dengan kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan HP tidak hanya meningkatkan hasil, tetapi juga meningkatkan kualitas gizi sayuran yang dihasilkan.

Lebih jauh lagi, penelitian ini menegaskan bahwa aplikasi HP merupakan teknik ramah lingkungan yang dapat meningkatkan kandungan fenolik total pada tanaman seledri. Tanaman yang diperlakukan dengan A-HP menunjukkan peningkatan fenolik total sebesar 36,9%, sedangkan P-HP menunjukkan peningkatan 20,8%. Peningkatan ini sangat penting, mengingat senyawa fenolik memiliki peran dalam meningkatkan kualitas kesehatan sayuran.

Secara ekonomi, penggunaan HP dalam budidaya seledri dapat menjadi solusi berkelanjutan yang menguntungkan bagi petani. Dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen, petani tidak hanya memenuhi permintaan pasar yang meningkat, tetapi juga berkontribusi pada praktik pertanian yang lebih ramah lingkungan.

Kesimpulannya, penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan hidrolisat protein, baik yang berasal dari tumbuhan maupun hewan, dapat menjadi strategi efektif untuk meningkatkan produksi seledri. Dengan aplikasi yang tepat, teknologi ini berpotensi untuk memperbaiki sistem pertanian sayuran secara keseluruhan, memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, dan mendukung keberlanjutan lingkungan.

Written by 

Teknologia managed by CV Teknologia (Teknologia Group) is a publisher of books and scientific journals with both national and international reach.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *