Oleh: Kavadya Syska, S.P., M.Si. (Dosen Bidang Teknologi Pangan – Food Technologist, Universitas Nahdlatul Ulama)
Pangan fungsional semakin mendapat perhatian luas karena mampu memberikan manfaat kesehatan yang lebih daripada nutrisi dasar saja. Salah satu inovasi terkini adalah pengembangan produk susu fermentasi yang diperkaya dengan bahan-bahan alami seperti spirulina, tarragon, mint, dan pemanis stevia. Bahan-bahan ini dipilih karena kandungan nutrisinya yang luar biasa, termasuk protein, karbohidrat, serat pangan, vitamin, dan mineral, yang tidak hanya meningkatkan nilai gizi produk, tetapi juga memberikan manfaat biologis. Penggunaan mikroflora starter probiotik dalam produk ini juga memberikan sentuhan unik, menjadikannya sebagai produk yang tidak hanya bernutrisi, tetapi juga mendukung kesehatan pencernaan.
Spirulina, dikenal sebagai sumber protein nabati berkualitas tinggi, kaya akan asam amino esensial, vitamin B, zat besi, dan antioksidan, menjadikannya bahan yang ideal untuk meningkatkan nilai biologis produk. Tarragon dan mint, selain menambah aroma dan rasa khas pada produk, juga memiliki sifat antiinflamasi dan kaya antioksidan yang memberikan nilai tambah pada produk ini. Sedangkan stevia, sebagai pemanis alami rendah kalori, memberikan alternatif yang lebih sehat dibandingkan gula tanpa mengurangi cita rasa manis yang diharapkan konsumen.
Teknologi pembuatan produk susu fermentasi ini melalui beberapa tahapan penting, termasuk ekstraksi tarragon dan mint sebelum dicampurkan ke dalam susu, serta kontrol ketat terhadap proses fermentasi. Proses fermentasi menghasilkan senyawa bioaktif seperti asam laktat, etanol, karbon dioksida, enzim, vitamin, dan bahkan antibiotik alami, yang berkontribusi pada efek terapeutik dan pencegahan penyakit dari produk ini. Produk yang dihasilkan tidak hanya memiliki kalori rendah, yakni sekitar 25 kcal, tetapi juga kandungan serat pangan yang tinggi serta jumlah mikroorganisme asam laktat yang melebihi standar normal, menunjukkan bahwa produk ini memiliki sifat probiotik yang sangat baik.
Dari segi probiotik, kandungan mikroorganisme asam laktat dalam produk susu fermentasi ini jauh melebihi produk kontrol, yang menandakan kemampuan produk ini dalam mendukung kesehatan usus. Laktobasilus dan streptokokus dalam starter kultur probiotik tidak hanya berperan dalam fermentasi, tetapi juga memberikan manfaat kesehatan dengan meningkatkan populasi bakteri baik dalam usus, mendukung sistem imun, dan membantu pencernaan. Produk ini secara langsung memposisikan dirinya sebagai alternatif sehat untuk konsumen yang peduli dengan kesehatan pencernaan.
Penggunaan bahan alami seperti spirulina, tarragon, dan mint juga memberikan keunggulan dalam hal kandungan antioksidan, yang mampu menangkal radikal bebas dalam tubuh. Ini menjadikan produk ini tidak hanya sebagai sumber nutrisi, tetapi juga sebagai pelindung tubuh dari berbagai penyakit degeneratif. Sifat terapeutik dari proses fermentasi yang melibatkan produksi antibiotik alami juga memberikan perlindungan tambahan bagi kesehatan konsumen, menjadikan produk ini lebih dari sekadar minuman susu fermentasi biasa.
Kesimpulannya, pengembangan produk susu fermentasi yang diperkaya dengan spirulina, tarragon, mint, dan stevia menawarkan solusi inovatif dalam industri pangan fungsional. Produk ini tidak hanya rendah kalori dan tinggi serat, tetapi juga kaya akan probiotik, vitamin, dan senyawa bioaktif yang memberikan manfaat kesehatan jangka panjang. Dengan peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya konsumsi pangan sehat, produk ini berpotensi besar menjadi pilihan utama bagi konsumen yang mencari produk bergizi, rendah kalori, dan mendukung kesehatan pencernaan serta imun tubuh.
