Oleh: Kavadya Syska, S.P., M.Si. (Dosen Bidang Teknologi Pangan – Food Technologist, Universitas Nahdlatul Ulama Al Ghazali Cilacap / UNUGHA Cilacap)
Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi hijau telah menjadi fokus utama dalam pengembangan proses ekstraksi yang lebih ramah lingkungan dan efisien. Dengan semakin meningkatnya kesadaran akan dampak lingkungan dari proses industri, teknologi hijau menawarkan solusi yang bertanggung jawab dan berkelanjutan untuk memperoleh produk kaya zat aktif biologis dari sumber alami. Salah satu inovasi signifikan dalam bidang ini adalah penggunaan pelarut eutektik dalam (DES) untuk ekstraksi senyawa bioaktif dari bahan alami. Perkembangan ini menjadi sangat relevan, terutama untuk industri farmasi, makanan, dan kosmetik yang sangat bergantung pada kualitas dan efektivitas senyawa bioaktif.
Teknologi hijau telah meraih kemajuan pesat, terutama dalam hal metode ekstraksi dan pemurnian. Pelarut eutektik dalam, sebagai pelarut baru yang menawarkan berbagai keuntungan, termasuk biaya rendah, efisiensi tinggi, dan dampak lingkungan yang minim, telah mendapatkan perhatian besar. DES adalah campuran dua atau lebih bahan kimia yang membentuk pelarut dengan titik lebur yang lebih rendah daripada komponen individualnya. Keunggulan utama dari DES terletak pada kemampuannya untuk mengekstrak senyawa bioaktif dengan efisiensi yang lebih tinggi dibandingkan pelarut tradisional, sambil mengurangi konsumsi energi dan limbah.
Penggunaan DES dalam ekstraksi senyawa bioaktif telah menunjukkan hasil yang sangat menjanjikan dalam berbagai industri. Dalam industri farmasi, DES memungkinkan ekstraksi bahan aktif dari tanaman dengan hasil yang lebih tinggi dan waktu proses yang lebih singkat. Di sektor makanan, teknologi ini dapat digunakan untuk mengekstrak antioksidan dan komponen gizi dari bahan baku alami, meningkatkan kualitas produk akhir tanpa mengorbankan lingkungan. Sementara itu, dalam industri kosmetik, DES membantu mendapatkan senyawa aktif dengan potensi manfaat yang lebih besar untuk kesehatan kulit, dengan proses yang lebih bersih dan lebih aman.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa penggunaan DES dalam ekstraksi senyawa bioaktif telah berkembang pesat. Banyak studi yang berfokus pada pengembangan formulasi DES yang lebih efektif untuk berbagai aplikasi, serta optimasi proses ekstraksi untuk meningkatkan hasil dan efisiensi. DES telah terbukti lebih efektif dalam mengekstrak senyawa yang sulit diekstraksi dengan pelarut konvensional, seperti polifenol dan flavonoid. Ini menjadikannya pilihan yang sangat baik untuk aplikasi yang memerlukan kualitas tinggi dan hasil yang optimal.
Meskipun DES menawarkan banyak keuntungan, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi. Salah satu tantangan utama adalah standar dan regulasi untuk penggunaan DES dalam industri. Pengembangan metode dan prosedur standar yang dapat diterima secara internasional akan membantu dalam adopsi teknologi ini secara lebih luas. Selain itu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami interaksi antara DES dan berbagai jenis bahan baku alami, serta untuk mengidentifikasi potensi efek samping atau masalah lingkungan yang mungkin timbul.
Teknologi hijau, khususnya penggunaan pelarut eutektik dalam, telah membawa revolusi dalam proses ekstraksi senyawa bioaktif dari bahan alami. Dengan efisiensi yang lebih tinggi, dampak lingkungan yang lebih rendah, dan kemampuan untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi, DES menawarkan solusi yang sangat diperlukan dalam industri farmasi, makanan, dan kosmetik. Penelitian dan pengembangan lebih lanjut di bidang ini akan terus mendorong inovasi dan meningkatkan keberlanjutan proses industri, menjadikannya sebagai pilihan utama untuk masa depan yang lebih hijau dan efisien.
